Unilever Dukung Perempuan Indonesia Berkarir di Bidang Teknik lewat Program WULF 2018

Bekasi, 30 Oktober 2018 – Unilever percaya perempuan dan laki-laki memiliki potensi dan kesempatan yang sama dalam berkarir. Oleh karena itu, untuk mendukung perempuan Indonesia khususnya mahasiswi yang menempuh pendidikan teknik agar lebih percaya diri dalam berkarir di bidang teknik dan supply chain, Unilever Indonesia tahun ini kembali menyelenggarakan kegiatan Women in Engineering Leadership Fellowship (WULF).
Amparo Cheung Aswin, Direktur Supply Chain Unilever Indonesia, sekaligus contoh nyata karyawan perempuan di Unilever yang sukses berkarir di bidang supply chain menyampaikan, “Kami ingin membantu mewujudkan dunia dimana setiap perempuan bisa menciptakan hidup seperti yang mereka inginkan, tidak dibatasi oleh norma yang membahayakan, dan juga stereotip. Kami percaya dunia di mana perempuan diberdayakan secara ekonomi akan menjadi tempat yang lebih adil, lebih bahagia dan lebih sejahtera untuk dihidupi – dan oleh karenanya, bisnis kami akan turut berkembang.”
Kegiatan yang diselenggarakan di pabrik Unilever Cikarang ini diikuti oleh 50 mahasiswi teknik terpilih se-Indonesia. Sebagai negara pertama di Asia yang menyelenggarakan program ini sejak tahun 2017, Unilever Indonesia bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai dunia supply chain di industri FMCG. Selama dua hari, peserta mendapatkan kesempatan untuk mendengar langsung kisah inspiratif seputar perjalanan karir dan pengalaman kerja para pimpinan Unilever Indonesia. Sharing session, focus group discussion, workshop, dan mentoring juga dilakukan untuk mengembangkan keterampilan dan wawasan para peserta, serta memberikan kesempatan bagi mereka untuk berdiskusi dan mendapatkan pembekalan karir langsung dari pemimpin di Unilever.
“Melalui program WULF, kami ingin menginspirasi perempuan muda Indonesia untuk lebih percaya diri dalam berkarir di bidang supply chain. Sejalan juga dengan Unilever Sustainable Living Plan (USLP), WULF merupakan salah satu bentuk komitmen Unilever dalam memperluas peluang untuk perempuan dan meningkatkan kehidupan perempuan di sepanjang rantai nilai kami. Program ini juga bentuk komitmen kami untuk mendukung Sustainable Development Goals 5/Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 5.” lanjut Amparo.
Pada tahun 2017, hampir separuh (40%) dari Direksi Unilever adalah perempuan. Sejumlah anggota Direksi Unilever yang perempuan juga memimpin divisi yang biasanya tidak diasosiasikan dengan perempuan, seperti Supply Chain dan Customer Development. Sebanyak 38% karyawan Unilever di tingkat manajerial juga terdiri dari perempuan.
“Harapannya, kegiatan WULF ini tidak hanya bisa mengembangkan keterampilan dan memberikan kesempatan bagi para peserta untuk berjejaring lebih luas, tapi juga menarik perhatian mahasiswi teknik di Indonesia untuk berkarir dalam dunia supply chain di industri FMCG.” tutup Amparo.
0 komentar:
Posting Komentar